Friday, February 3, 2017

Perkembangan Genggaman Pensil Anak



Perkembangan anak usia dini dalam menggenggam pensil perlu melewati beberapa tahapan yang berbeda. Yang perlu untuk diingat, dilarang keras memaksa anak untuk mengenggam pensil seperti anak usia sekolah, yaitu dengan 3 jari pada pensil. Hal tersebut akan menimbulkan efek yang tidak baik di kemudian hari.

Tiap tahapan genggaman pensil anak bergantung pada seberapa ‘mantap’ otot lengan dan bahu anak.

Sejalan dengan berkembangnya fisik anak, serta terstimulasi oleh aktivitas-aktivitas motorik kasar seperti merangkak, memanjat, dan mendorong, otot lengan dan bahu anak akan menjadi lebih kuat dan lebih mantap. Hal ini akan membantu genggaman pensil anak menjadi lebih matang.

Pada saat seorang anak dipaksa untuk menggenggam pensil secara ‘benar’ sebelum otot lengan dan bahu siap mendukung, masalah-masalah motorik halus akan muncul, misalnya genggaman pensil yang aneh, hasil karya yang berantakan, dan bahkan anak menghindar dari kegiatan menggambar dan mewarnai.

Jadi, jangan terburu-buru membuat anak menggambar atau mewarnai secara ‘benar’. Tapi, doronglah perkembangan motorik kasar dan motorik halus ana secara menyeluruh.

Tetapi, bila memang sang anak memiliki keterlambatan perkembangan atau kesulitan lain, anak akan memerlukan bantuan dan dorongan ekstra, maka berkonsultasilah dengan professional bila anda memang khawatir.

Tahap-tahap perkembangan genggaman pensil anak usia dini:

        1.      Genggaman mengepal
Pada saat anak pertama meraih krayon dan mulai mencoret di kertas, ini adalah genggaman yang seharusnya kita lihat. Inilah ‘genggaman mengepal', dan sang anak akan melakukan gerak dari bahu agar krayon bergerak di atas kertas.

        2            Genggaman Palmar

Seiring dengan bertambahnya kemampuan anak dalam mengontrol otot lengan dan bahu, maka kita akan melihat ‘genggaman  Palmar’. Disini, pensil diletakkan di dalam telapak lengan dan siku anak dikeluarkan sedikit menyamping. Otot bahu lebih mantap dan sang anak menggunakan otot lengan serta otot bahu untuk menggerakkan krayon.

3.           Genggaman Lima Jari
Tahap berikutnya sering salah disebut dengan genggaman lima jari yang ‘belum matang’. Genggaman ini dianggap belum matang karena bukan genggaman 3 jari yang digunakan anak sekolah, padahal sebenarnya genggaman ini merupakan genggaman yang matang untuk anak usia 4 tahun.

Terdapat 5 jari yang memegang pensil, dan anak biasanya menggunakan pergelangan tanganuntuk menggambar dan mewarnai. Pergelangan tangan biasanya menjauh dari meja saat bekerja. Pada awalnya krayon biasanya digenggam dengan kuat, tapi seiring dengan perkembangan otot tangan, beberapa jari akan mulai bergerak.

4.      Genggaman Tripod
Pada usia 5-6 tahun, atau mungkin lewat dari itu pada beberapa anak, anak akan lebih nyaman menggunakan genggaman tripod(tiga jari) yang matang.

Awalnya, jari-jari masih agak kaku dan sang anak masih akan memakai pergelangan tangan untuk menggambar dan mewarnai. Namun seiring dengan bertambahnya kemampuan otot jari, anak akan bisa memakai gerakan jari untuk menggambar dan menulis.

5.      Genggaman Alternatif (D’Nealian)

Anak yang memiliki kelemahan otot dan/atau hipermobilitas jari sendi dapat menggunakan genggaman D’Nealian, dimana pensil digenggam di antara jari tengah dan telunjuk supaya lebih stabil.

Jangan heran bila anak usia dini bergonta-ganti genggaman pensil – seiring dengan perkembangan otot tlengan dan bahu, pergantian genggaman anak akan makin berkurang. Hal ini dapat dibandingkan seperti bayi yang baru belajar berjalan – saat kakinya lelah berjalan, sang bayi akan kembali merangkak, namun seiring dengan meningkatnya keterampilan dan daya tahannya, dia akan lebih banyak berjalan. Begitu pula dengan anak, seiring dengan meningkatnya keterampilan dan daya tahan motorik halus anak, dia akan mampu menggunakan genggaman yang lebih matang dalam waktu yang lebih lama.

Jadi jangan kecilkan hati anak saat dia kembali menggunakan genggaman tahap awal, tetapi dorong dia untuk berpartisipasi dalam permainan motorik kasar dan aktivitas motorik halus yang sesuai dengan usianya untuk mengembangkan keterampilan dasarnya.